Blog Cantona

Blog Cantona

Rabu, 04 Februari 2009

Negara Barat Mulai Khawatirkan Keberhasilan Satelit Iran

Negara Barat Mulai Khawatirkan Keberhasilan Satelit Iran



TEHERAN - Negara-negara Barat mulai mengkhawatirkan implikasi keberhasilan peluncuran satelit buatan Iran. Satelit Iran yang bernama Omid (Harapan) itu dianggap menjadi ancaman bagi musuh-musuh Teheran.

Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris menyatakan roket yang membawa satelit tersebut juga bisa digunakan sebagai senjata nuklir.

Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan langkah ini tidak meyakinkan Washington bahwa Iran bertanggung jawab mewujudkan stabilitas atau keamanan di wilayah Timur Tengah. Sementara pejabat Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Robert Wood mengatakan peluncuran satelit Iran kemungkinan bisa mengarah pada pengembangan rudal balistik.

Hal itu diperkuat Juru Bicara Deplu Prancis Eric Chevallier yang juga menegaskan Prancis sangat prihatin dengan peluncuran satelit itu. Lebih detail Chevallier mengungkapkan, teknologi peluncuran satelit sama seperti dengan kemampuan peluncuran rudal balistik.

"Kami tidak bisa membantu, tetapi kaitan ini sangat memprihatinkan tentang pengembangan kemampuan nuklir militer," katanya. Sementara pejabat Deplu Inggris Bill Rammel juga mengungkapkan pemerintahannya memberikan perhatian serius atas kemampuan Iran tersebut.

"Ada dua aplikasi untuk teknologi peluncuran satelit dalam program rudal balistik Iran," katanya. Hasilnya, menurut dia, peluncuran tersebut menjadi sinyal buruk bagi komunitas internasional. Israel pun meminta sekutu-sekutunya untuk bertindak. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menyerukan sanksi lebih tegas terhadap Teheran.

"Kesuksesan peluncuran satelit memperkuat kesuksesan teknologi yang dimiliki Iran," paparnya. Dia juga menyatakan, hal tersebut terkait penguatan potensi kekuatan militer dan sebagai alat intelejen. Menlu AS Hillary Clinton langsung mendiskusikan hal penting tersebut dengan Menlu Inggris David Miliband.

Satu hari pascapeluncuran satelit, AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman, dan China langsung berkumpul membicarakan masalah program nuklir Iran di Wiesbaden, di luar Frankfurt, Jerman. Sayang belum ada komentar dari berbagai delegasi pemerintahan mengenai perundingan tersebut.

BBC melaporkan, AS dan sekutunya khawatir bahwa Iran memiliki kemampuan pengembangan rudal. Pasalnya, ada sedikit perbedaan antara peluncuran satelit dan rudal balistik jarak jauh. Jelas itu menjadi ancaman nyata, apalagi sistem pertahanan rudal AS di Eropa tengah belum terealisasi.

Bisa jadi langkah Iran tersebut menjadi halangan bagi Obama untuk membuka hubungan dialog dengan Teheran. Juru Bicara Deplu Iran Hassan Ghashghavi mengatakan, peluncuran satelit tersebut tidak bertujuan untuk kepentingan militer.

Tidak ada komentar: