Blog Cantona

Blog Cantona

Sabtu, 07 Februari 2009

Kasus Etnis Rohingya, Ormas Islam Protes Myanmar

Warga etnis Rohingya yang ditahan pemerintah Thailand



JAKARTA - Jamaah Islamiyah Hizbullah hari ini melayangkan surat protes ke Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta. Surat tersebut berisi kecaman atas kekejaman junta militer Myanmar terhadap warga muslim Rohingya.

"Kami mengecam tindakan junta militer Myanmar yang memperlakukan muslimin Rohingya dengan kejam," kata pemimpin Sekolah Tinggi Agama Islam Al Fattah Cileungsi, Yakhsyallah Mansur kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (7/2/2009).

Selain mengecam junta Myanmar, dalam surat tersebut juga disebutkan desakan kepada pemerintah Myanmar untuk memberikan hak hidup kepada warga etnis Rohingya, termasuk memberi kebebasan menjalankan ibadah.

"Pemerintah Myanmar harus menghentikan penindasan terhadap warga negaranya, terutama muslimin Rohingya," kata dia.

Surat protes itu rencananya akan diberikan langsung ke Duta Besar Myamar untuk Indonesia. Namun, niat itu urung dilakukan karena sang duta besar tak berada di tempat. Surat pun hanya dititipkan kepada staf.

Untuk membantu warga etnis Rohingya, Selasa pekan depan, Jamaah Islamiyah Hizbullah akan mengirimkan tim ke Aceh untuk mendatangkan bantuan makanan, obat-obatan, pakaian, psikiater, dokter, dan ulama.

Seperti diketahui, pada 7 Januari lalu sebuah kapal layar yang mengangkut sebanyak 193 warga negara Myanmar dan Bangladesh ditemukan nelayan terdampar di perairan antara Pulau Seulako dan Pulau Rondo, atau sekira dua mil laut dari Dermaga Lanal Sabang, Aceh.

Mereka diketahui merupakan etnis Rohingya yang berlayar menuju Thailand, Malaysia, dan Indonesia untuk mengungsi ataupun mencari pekerjaan.

Tidak ada komentar: