Blog Cantona

Blog Cantona

Kamis, 12 Februari 2009

Biografi Ibnu Sina

Biografi Ibnu Sina



Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.

Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.


Berkat itu, Ibnu Sina dapat leluasa masuk ke perpustakaan istana Samani yang besar. Ibnu Sina mengenai perpustakan itu mengatakan demikian;

“Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu.” Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.



Kesibukannya di pentas politik di istana Mansur, raja dinasti Samani, juga kedudukannya sebagai menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsud Daulah Deilami dan konflik politik yang terjadi akibat perebutan kekuasaan antara kelompok bangsawan, tidak mengurangi aktivitas keilmuan Ibnu Sina. Bahkan safari panjangnya ke berbagai penjuru dan penahanannya selama beberapa bulan di penjara Tajul Muk, penguasa Hamedan, tak menghalangi beliau untuk melahirkan ratusan jilid karya ilmiah dan risalah.



Ketika berada di istana dan hidup tenang serta dapat dengan mudah memperoleh buku yang diinginkan, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menulis kitab Qanun dalam ilmu kedokteran atau menulis ensiklopedia filsafatnya yang dibeni nama kitab Al-Syifa’. Namun ketika harus bepergian beliau menulis buku-buku kecil yang disebut dengan risalah. Saat berada di dalam penjara, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menggubah bait-bait syair, atau menulis perenungan agamanya dengan metode yang indah.



Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.



Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.



Ibnu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.



Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”



Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan ‘metafisika Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.



Dalam filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada pemikiran iluminasi.



Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya.



Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.



Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya.

Sabtu, 07 Februari 2009

Kasus Etnis Rohingya, Ormas Islam Protes Myanmar

Warga etnis Rohingya yang ditahan pemerintah Thailand



JAKARTA - Jamaah Islamiyah Hizbullah hari ini melayangkan surat protes ke Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta. Surat tersebut berisi kecaman atas kekejaman junta militer Myanmar terhadap warga muslim Rohingya.

"Kami mengecam tindakan junta militer Myanmar yang memperlakukan muslimin Rohingya dengan kejam," kata pemimpin Sekolah Tinggi Agama Islam Al Fattah Cileungsi, Yakhsyallah Mansur kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (7/2/2009).

Selain mengecam junta Myanmar, dalam surat tersebut juga disebutkan desakan kepada pemerintah Myanmar untuk memberikan hak hidup kepada warga etnis Rohingya, termasuk memberi kebebasan menjalankan ibadah.

"Pemerintah Myanmar harus menghentikan penindasan terhadap warga negaranya, terutama muslimin Rohingya," kata dia.

Surat protes itu rencananya akan diberikan langsung ke Duta Besar Myamar untuk Indonesia. Namun, niat itu urung dilakukan karena sang duta besar tak berada di tempat. Surat pun hanya dititipkan kepada staf.

Untuk membantu warga etnis Rohingya, Selasa pekan depan, Jamaah Islamiyah Hizbullah akan mengirimkan tim ke Aceh untuk mendatangkan bantuan makanan, obat-obatan, pakaian, psikiater, dokter, dan ulama.

Seperti diketahui, pada 7 Januari lalu sebuah kapal layar yang mengangkut sebanyak 193 warga negara Myanmar dan Bangladesh ditemukan nelayan terdampar di perairan antara Pulau Seulako dan Pulau Rondo, atau sekira dua mil laut dari Dermaga Lanal Sabang, Aceh.

Mereka diketahui merupakan etnis Rohingya yang berlayar menuju Thailand, Malaysia, dan Indonesia untuk mengungsi ataupun mencari pekerjaan.

Rabu, 04 Februari 2009

Aneh, Presiden Mesir Malah Bela Israel


Aneh, Presiden Mesir Malah Bela Israel

KAIRO - Presiden Mesir Hosni Mubarak mengeluarkan pernyataan yang membela Israel. Menurutnya Hamas seharusnya bertanggung jawab atas kematian ribuan warag sipil di Gaza.

"Sampai kapan darah orang-orang Arab akan terus tumpah? Hanya untuk mendengar pihak (Hamas) yang salah memperhitungkan dampak serangan Israel," kata Mubarak seperti dikutip Press TV, Kamis (5/2/2009).

Pernyataan itu dikeluarkan Mubarak atas serangan dua pekan lebih Israel yang hingga saat ini telah menewaskan 1.600 warga Gaza itu. Menurutnya Hamas terlalu mengambil risiko berperang dengan Israel. Sementara kekuatannya tidak seimbang.

"Hamas harus menghitung-hitung antara kemenangan dan kekalahan karena ini tanggung jawab bagi orang banyak," katanya.

Mubarak juga menuding faksi-faksi Palestina mengambil untung di balik konflik Gaza. "Mereka (Hamas dan faksi perjuangan Palestina lainnya) mencoba mengambil keuntungan dari serangan Israel ke Gaza dengan mengubah realita atau kondisi bangsa Arab," ungkapnya.

Menurut Mubarak, faksi Palestina mencoba untuk mengubah peta politik dan kekuatan di Timur Tengah. Mubarak juga menduduh pejuang Palestina mencoba menarik simpati dari negara Timur Tengah untuk menuruti keinginannya.

Pemerintah Israel juga menuduh Hamas mengeluarkan pernyataan bahwa Tel Aviv tidak akan berperang melawan Hamas. Ini dikeluarkan sebelum Israel memborbardir Gaza 26 Desember lalu. Menurut Kairo, ini menyesatkan dan membuat korban sipil banyak berjatuhan.

Israel memblokade Gaza sejak Hamas mengambil alih pemerintahan di wilayah berpenduduk hampir 1,5 juta jiwa itu. Sejak itu Israel menutup semua perbatasan sehingga terjadi krisis kemanusiaan. Warga kekurangan bahan pangan dan air bersih. Bahkan bantuan PBB pun tak diizinkan masuk.

Tim Medis Indonesia Bergantian Masuk Gaza

Rombongan Tim Kemanusiaan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) yang terdiri dari tujuh dokter, empat asisten medis, dan dua relawan tiba di Kairo Mesir, Rabu dini hari.

Tim KNRP yang terdiri atas sejumlah lembaga kemanusiaan nasional seperti PKPU, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Wahdah Islamiyah, dan Dompet Dhuafa, akan menggantikan tim dokter dan relawan medis yang sudah lebih dari sepekan berada di Gaza. Tim KNRP sebelumnya akan keluar dari Gaza Rabu sore ini menuju Kairo kemudian kembali ke Jakarta.

Ketua Tim KNRP Suryama M Sastra mengatakan, tim yang baru datang merupakan tim ketiga. Sebelumnya, ketika awal-awal penyerbuan militer Israel ke Jalur Gaza, KNRP mengirim dua orang peninjau untuk menjajaki berbagai kemungkinan menyalurkan bantuan, baik bahan makanan, obat-obatan, dan peralatan medis lainnya, seperti ambulans, kursi roda, dan lainnya. Hingga saat ini, KNRP melalui BSMI sudah menyumbangkan tiga unit ambulans. Kemudian juga obat-obatan dan peralatan medis senilai kurang lebih Rp10 miliar.

"Tim yang sekarang datang menggantikan mereka yang sudah sepekan bekerja di Gaza," kata Suryama, yang juga anggota Komisi I DPR RI dalam siaran persnya yang diterima okezone, Rabu (4/2/2009).

Suryama menjelaskan, misi tim KNRP kali ini selain memberikan bantuan medis di rumah sakit Gaza, juga akan mendirikan rumah sakit lapangan. Hal ini mengingat minimnya fasilitas perawatan kesehatan bagi warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel.

Saat ini tim KNRP menunggu ijin untuk bisa masuk ke Gaza. Namun imbauan pemerintah Mesir yang meminta relawan asing meninggalkan Gaza, membuat tim KNRP tertahan masuk ke Gaza.

Tim ketiga KNRP ini menurut rencana akan berada di Gaza selama dua pekan hingga satu bulan. "Kita lihat situasi di lapangan. Rencananya dua minggu sampai satu bulan tim di sana (Gaza)," imbuh Suryama.

Negara Barat Mulai Khawatirkan Keberhasilan Satelit Iran

Negara Barat Mulai Khawatirkan Keberhasilan Satelit Iran



TEHERAN - Negara-negara Barat mulai mengkhawatirkan implikasi keberhasilan peluncuran satelit buatan Iran. Satelit Iran yang bernama Omid (Harapan) itu dianggap menjadi ancaman bagi musuh-musuh Teheran.

Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris menyatakan roket yang membawa satelit tersebut juga bisa digunakan sebagai senjata nuklir.

Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan langkah ini tidak meyakinkan Washington bahwa Iran bertanggung jawab mewujudkan stabilitas atau keamanan di wilayah Timur Tengah. Sementara pejabat Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Robert Wood mengatakan peluncuran satelit Iran kemungkinan bisa mengarah pada pengembangan rudal balistik.

Hal itu diperkuat Juru Bicara Deplu Prancis Eric Chevallier yang juga menegaskan Prancis sangat prihatin dengan peluncuran satelit itu. Lebih detail Chevallier mengungkapkan, teknologi peluncuran satelit sama seperti dengan kemampuan peluncuran rudal balistik.

"Kami tidak bisa membantu, tetapi kaitan ini sangat memprihatinkan tentang pengembangan kemampuan nuklir militer," katanya. Sementara pejabat Deplu Inggris Bill Rammel juga mengungkapkan pemerintahannya memberikan perhatian serius atas kemampuan Iran tersebut.

"Ada dua aplikasi untuk teknologi peluncuran satelit dalam program rudal balistik Iran," katanya. Hasilnya, menurut dia, peluncuran tersebut menjadi sinyal buruk bagi komunitas internasional. Israel pun meminta sekutu-sekutunya untuk bertindak. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menyerukan sanksi lebih tegas terhadap Teheran.

"Kesuksesan peluncuran satelit memperkuat kesuksesan teknologi yang dimiliki Iran," paparnya. Dia juga menyatakan, hal tersebut terkait penguatan potensi kekuatan militer dan sebagai alat intelejen. Menlu AS Hillary Clinton langsung mendiskusikan hal penting tersebut dengan Menlu Inggris David Miliband.

Satu hari pascapeluncuran satelit, AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman, dan China langsung berkumpul membicarakan masalah program nuklir Iran di Wiesbaden, di luar Frankfurt, Jerman. Sayang belum ada komentar dari berbagai delegasi pemerintahan mengenai perundingan tersebut.

BBC melaporkan, AS dan sekutunya khawatir bahwa Iran memiliki kemampuan pengembangan rudal. Pasalnya, ada sedikit perbedaan antara peluncuran satelit dan rudal balistik jarak jauh. Jelas itu menjadi ancaman nyata, apalagi sistem pertahanan rudal AS di Eropa tengah belum terealisasi.

Bisa jadi langkah Iran tersebut menjadi halangan bagi Obama untuk membuka hubungan dialog dengan Teheran. Juru Bicara Deplu Iran Hassan Ghashghavi mengatakan, peluncuran satelit tersebut tidak bertujuan untuk kepentingan militer.